Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin menyampaikan, Indonesia saat ini masih dalam fase kritis pemulihan ekonomi akibat adanya pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan pada acara ASEAN Universities International Conference on Islamic Finance ( AICIF) ke 9 tahun 2021.
"Saat ini kita berada dalam fase kritikal pemulihan ekonomi. Sebagian negara pulih lebih cepat tapi sebagian besar lainnya masih tertinggal," kata Wapres dalam keterangan, Rabu, 24 November 2021.
Selain itu, Ma’ruf Amin juga mengatakan, bahwa untuk dapat memulihkan perekonomian global akibat adanya pandemi Covidd – 19, ada sedikitnya tiga tantangan yang harus dilalui seperti inflasi, akses vaksin, dan rantai pasok.
Saya meyakini pula bahwa prinsip dan nilai Islam seperti saling membantu dan saling menolong mampu berperan dalam mewujudkan kolaborasi dalam upaya pemulihan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
"Pemulihan ekonomi global akibat pandemi menghadapi sedikitnya tiga tantangan, yaitu kesenjangan akses vaksin, inflasi harga energi, serta disrupsi rantai pasok," ujar Wapres.
Menurutnya sejak pandemi Covid-19 merebak pada tahun 2020, seluruh negara di dunia berupaya keras untuk menyelamatkan perekonomian di masing-masing negaranya serta menyelamatkan diri dari virus tersebut.
Selain tiga tantangan yang disebutkan oleh Ma’ruf Amin tersebut, kita juga harus menghadapi tantangan perubahan iklim yang dapat memberikan potensi mendisrupsi pada kehidupan manusia.
"Selain tantangan tersebut kita juga masih menghadapi tantangan perubahan iklim yang berpotensi mendisrupsi kehidupan manusia," kata Ma’ruf Amin.
Menurutnya, pemulihan ekonomi global tersebut tidak akan terwujud jika hanya oleh sebagian negara tanpa adanya upaya sinergi. Maka dari itu harus dilakukannya sebuah kolaborasi serta sinergi agar tercapainya tujuan pemulihan ekonomi global.
“Harus dilakukan sinergi dan kolaborasi antarnegara,” ucap Ma’ruf Amin.
Kolaborasi tersebut tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan masalah. Namun, juga akan memastikan untuk terwujudkannya pembangunan ekonomi yang berlanjut di masa yang akan datang.
"Saya meyakini pula bahwa prinsip dan nilai Islam seperti saling membantu dan saling menolong mampu berperan dalam mewujudkan kolaborasi dalam upaya pemulihan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan," ujar Wapres.
(Ranutyas Djati Kusuma)
0 Comments